Lombok Barat, – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengunjungi Nursery atau pembibitan Mangrove, di Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Rabu 24 Maret 2021.
Menteri KKP bersama rombongan disambut Bupati Lobar Fauzan Khalid, Wabup Lobar Sumiatun didampingi Kadis KP Lobar Lalu Sukawadi bersama jajaran terkait.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri KKP mengungkapkan bahwa dirinya mengunjungi pusat pembibitan Mangrove di Bagek Kembar sebagai bentuk keseriusannya memperhatikan pengembangan tanaman penahanan abrasi di daerah setempat.
Pengembangan mangrove yang dilakukan kelompok masyarakat sangat bagus untuk dicontoh dan direplikasi di daerah lain. Karena itu dia pun sudah memprogram penanaman mangrove di NTB,” ungkapnaya
“Sebelum bulan puasa ini, kami (KKP) akan menanam 56 ribu Mangrove di sekitar Lombok ini. Nanti bibitnya disuplay dari sini (pusat Nursery Mangrove Bagek Kembar),” katanya.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah sangat menyambut baik program penanaman mangrove oleh KKP.
“Seperti dikatakan Pak Menteri mangrove ini untuk menjaga ekosistem lingkungan terutama laut,” tuturnya
Karena itu, lanjutnya Pemrov NTB sangat mendukung pengembangan mangrove di daerah NTB khususnya di Lombok Barat.
“Kami mendukung untuk pengembangan mangrove di Lobar,”ujar Zulkieflimansyah
Sementara, Bupati Lobar Fauzan Khalid mengatakan pihaknya intens melakukan program pengembangan mangrove. Sehingga pihak Kementerian pun menunjuk Lombok Barat sebagai salah satu dari tujuh daerah di Indonesia sebagai pusat pembibitan Mangrove.
Bentuk komitmen Pemda menyiapkan infrastruktur pendukung di kawasan pengembangan Bibit mangrove tersebut.
“Infrastruktur pendukungnya dari kita, karena sejak awal program mangrove ini kita integrasikan,” tutur Fauzan
Untuk di kawasan Lombok Barat sendiri terdapat tujuh pusat pengembangan dan budidaya mangrove, yakni di Bagek Kembar Cendimanik, Ekowisata Mangrove Sekotong Tengah, Pelangan dan Cemare Lembar.
“Setelah pohon mangrove berumur 15 tahun, sesuai janji Kementerian KKP nanti ada insentif dari PBB sebesar 5 dollar kali 53 per hektar per tahun,” kata Fauzan
Insentif ini, tambahnya untuk pengembangan mangrove. Bukan untuk perorangan. Sesuai pernyataan Menteri untuk program Penanaman Mangrove 56 hektar akan disuplay bibitnya dari pusat pembibitan Mangrove Bagek Kembar Sekotong (*)
0 Comments