Kepala SLB Muhammadiyah Ahmad Zahidin Akbar, S. Pd |
Lombok Timur - Deretan piala menghiasi ruang Kepala Sekolah Luar Biasa atau SLB Muhammadiyah Kelayu Lombok Timur. Termasuk salah satunya piala Penghargaan Anugerah Istimewa Sekolah (AISO) yang diselenggarakan oleh Dinas Dikbud NTB.
SLB Muhammadiyah Kelayu meraih penghargaan AISO kategori sekolah bersih dan sehat serta SLB Swasta Gemilang Inovasi Teraktif, tidak hanya itu prestasi sekolah yang diraih SLB ini, oleh siswapun banyak meraih prestasi.
Kepala SLB Muhammadiyah Ahmad Zahidin Akbar, S. Pd mengatakan untuk meraih prestasi peserta didiknya, ia dan guru pedidik selalu mengajarkan agar setiap siswa memiliki potensi dalam mengembangkan bakat dan kreativitasnya.
Salah satu yang menjadi kreativitas unggulan sekolah ini adalah membatik, selain itu ada tata boga, kerajinan tangan, dan mengolah hasil pertanian seperti membuat pupuk.
Salah satu Penghargaan AISO yang diperoleh SLB Muhammadiyah Kelayu |
Siapa menyangka berbagai prestasi dihasilkan siswa berkemampuan khusus di sekolah luar biasa ini. Di tahun 2021, juga pernah meraih penghargaan sebagai sekolah berprestasi.
"Upaya sekolah untuk meningkatkan prestasi siswa bisa terwujud adanya kerja sama dengan semuanya," ujarnya.
Ia menjelaskan proses dalam menentukan arah dalam memberikan pembelajaran Project kreatifitas peserta didik tidaklah mudah, dikarenakan harus menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan lingkungan sekitar.
Zahid menyadari keberhasilan pendidikan di SLB Muhammadiyah ini harus ditunjukkan melalui prestasi. Tidak sedikit dari 46 siswa SLB Muhammadiyah ini meraih beragam prestasi lomba. SLB ini menerapkan pembelajaran dengan komposisi 60 persen vokasional dan 40 persen akademik untuk siswa SMP dan SMA.
Sementara untuk siswa SD, sekolah mengedepankan fungsi terapi. Agar potensi kreativitas dan akademik siswa muncul, SLB Muhammadiyah Kelayu selalu berupaya agar seluruh siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengasah potensi yang dimiliki sehingga mampu meraih prestasi.
Dengan cara memberikan tiga edukasi yang dilihat dari faktor sekitar diantaranya Kondisi geografis, kondisi sosial budaya dan kondisi ekonomi masyarakat dimana mayoritas masyarakat sekitar berprofesi sebagai (buruh/tani/pedagang).
Dari tiga aspek ini, sekolah kemudian menentukan project apa yang akan dikembangkan, sehingga lahirlah ide dan gagasan sekolah untuk memberikan materi pembelajaran sebagai kreatifitas siswa dalam berprestasi.
0 Comments