Breaking News

7 Orang Profesor Asal Jepang Berkunjung Ke NTB, Belajar dengan SBMI NTB, Konsen Melakukan Pendampingan PMI, Advokasi Dan Melawan Perdangan Orang

Mataram NTB-7 orang profesor berasal dari Negara Jepang, berkunjung ke Nusa Tenggara Barat untuk mendapatkan informasi secara langsung terkait isu-isu terkait Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat, selama ini Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) konsen dalam melakukan pendampingan.

Dalam kunjungan tersebut ketua SBMI NTB, Usman. S.Pd Diminta oleh Dosen dari Universitas Mataram sebagai Pembicara, berbagi pengalaman ke 7 Perofesor asal jepang dan di hadiri juga oleh perwakilan aktivis dan mahasiswa yang di tempatkan di Prodi Hubungan Luar Negeri Universitas Mataram, Pada Kamis, 13 Maret 2025.  

“Mereka datang untuk belajar Apa dan bagaimana dan kenapa harus SBMI, dan upaya dalam melakukan pendampingan korban penipuan, pelecehan, tidak di gaji dan melawan oknum pelaku perdagangan orang di NTB, 

Dalam kesempatan ini, Usman Ketua SBMI NTB berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana selama ini melawan oknum pelaku Tindak Pidana perdagangan orang (TPPO). SBMI telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi calon pekerja migran Indonesia (CPMI), pekerja migran Indonesia (PMI), termasuk melakukan advokasi kebijakan, pendampingan korban, dan pengembangan kapasitas.

Usman memberikan contoh upaya SBMI Lombok Timur telah berhasil membantu mengadvokasi, pemulangan, dan pengembalian uang ratusan korban calon PMI, PMI gagal berngkat. dan telah dikirim ke Negara Riyadh, Abudhabi singapur, Taiwan, Malaysia dan Polandia. SBMI bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi internasional, untuk memastikan bahwa korban dapat dipulangkan dengan selamat.

Dalam melawan oknum pelaku perdagangan orang, SBMI memiliki pengurus  di setiap kabupaten/kota, kecamatan dan hampir semua desa dan anggotanya para mantan PMI dan keluarganya, Juga SBMI bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan organisasi internasional. SBMI di Luar Negeri melakukan berbagai upaya, termasuk melakukan advokasi kebijakan, pendampingan korban, dan pengembangan kapasitas.

“Upaya dalam melakukan pendampingan korban, penuh dengan resiko yang sangat besar mulai ancaman secara langsung maupun tidak langsung dari para oknum pelaku TPPO, Namun tetap berharap keselamatan semua pengurus dan anggota SBMI,

Disamping itu juga SBMI melakukan hearing ke semua instansi terakit disnaker dan BP2MI dan pihak kepolisian, DPR, juga turun jalan (demonstarsi) menyuarakan aspirasi Calon PMI, PMI dan keluarganya kepada pemangku kepentingan,  

Dengan demikian, ke 7 orang profesor dari Jepang dapat membantunya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya melindungi pekerja migran Indonesia dari perdagangan orang, melalui Serikat Buruh Migran Indonesis (SBMI).

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia